PROSES DASAR PEMBUATAN TEMBAGA
DI SUSUN OLEH:
UZAIR
(1605106010049)
FAKHRUL MIZA (1605106010050)
LUSI ANASIFA (1605106010053)
AFDHALUL AHMAR (1605106010056)
AJENG PERMATA
SARI (1605106010064)
FAIZIL AKMAL (1605106010067)
PEMBUATAN
TEMBAGA
- 1. Pengolahan biji tembaga
Pengeolahan biji tembaga melalui beberapa tahap yaitu:
liberasi,pengapungan (plotasi), pemanggangan, peleburan, pengubahan dan
elektrolisis. Proses pengolahan dari tahap liberasi (peremukan dan penggerusan)
sampai plotasi dilakukan di wilayah eksploitasi bijih tembaga.
Langkah-langkah utamanya adalah penghancuran,
penggerusan, pengapungan dan pengeringa. Penghancuran dan penggerusan mengubah
bongkah bijih menjadi berukuran halus. Penghalusan ukuran butir berfungsi untuk
membebaskan butiran yang mengandung tembaga dan emas, serta untuk proses
pemisahan dan menyiapkan ukuran yang sesuai dengan proses selanjutnya. Bijih
yang sudah halus diolah selanjutnya melalui proses plotasi, yaitu untuk
menghasilkan konsentrat tembaga.
Terdapat
tiga tahap proses pengolahan untuk mendapatkan logam tembaga :
- Proses pengolahan bijih dengan temperatur tinggi
dari hasil pembakaran bahan bakar.
- Proses pengolahan bijih dengan melarutkan biji yang
kemudian dipisahkan lagi dari larutan tersebut, sehingga didapatkan unsur
tembaga yang bebas dari unsur lain.
- Proses pengolahan bijih dengan tenaga listrik
seperti pada eloktrolisa dan elektrothenis.
Pengolahan bijih tembaga melalui beberapa tahap, yaitu:
PROSES LIBERASI
(PEREMUKAN)
Proses ini biasanya dilakukan di
wilayah eksploitasi bijih tembaga /tambang itu sendiri. Pabrik pengolahan
(mill) menghasilkan konsentrat tembaga dari bijih yang ditambang melalui
pemisahan mineral berharga dari pengotornya. Langkah-langkah utamanya adalah
penghancuran, penggerusan, pengapungan, dan pengeringan. Penghancuran dan
penggerusan mengubah bongkah bijih menjadi berukuran halus. Penghalusan ukuran
butir berfungsi untuk membebaskan butiran yang mengandung tembaga dan emas,
serta untuk proses pemisahan dan menyiapkan ukuran yang sesuai dengan proses
selanjutnya. untuk proses crushing / peremukan ada berbagai type yang kita
kenal saat ini diantaranya rotary crusher dan jaw crusher selanjutnya dilakukan
penggerusan /penghalusan biasanya sampai 75mkironmeter / 200mesh menggunakan
ball mill (bola besi).
PROSES FLOTASI
(PENGAPUNGAN)
Bijih yang sudah halus diolah
selanjutnya melalui proses flotasi, yaitu untuk menghasilkan konsentrat
tembaga. Permukaan mineral yang bersifat hydrophobic atau aerophilic (menolak
air) dipisahkan dengan yang bersifat hydrophilic atau aerophobic (menerima
air). Pada proses pengapungan (flotasi), bubur konsentrat (slurry) yang terdiri
dari bijih yang sudah halus (hasil gilingan) dicampur dengan reagen, kemudian
dimasukkan ke dalam rangkaian tangki pengaduk yang disebut sel flotasi, secara
bersamaan dipompakan udara ke dalam slurry tersebut.
Reagen yang digunakan
berupa:
- kapur 600 gram/ton bijih (berfungsi untuk mengatur pH)
- pembuih (frother) dan kolektor.
- Pembuih membentuk gelembung stabil yang tidak mudah pecah.
- kapur 600 gram/ton bijih (berfungsi untuk mengatur pH)
- pembuih (frother) dan kolektor.
- Pembuih membentuk gelembung stabil yang tidak mudah pecah.
Gelembung-gelembung
mengapung ke permukaan sel flotasi sebagai buih. Reagen kolektor bereaksi
dengan permukaan partikel mineral sulfida logam berharga, sehingga menjadikan
permukaan tersebut bersifat menolakair (hydrophobic). Butir mineral sulfida
tersebut menempel pada gelembung udara yang terangkat dari zona slurry ke dalam
buih yang mengapungdi permukaan. Buih bermuatan mineral berharga tersebut yang
menyerupai buih deterjen berkilapmetalik akan meluap dari bibir atas mesin
flotasi dan masuk ke dalam palung (launders)sebagai tempat pengumpulan mineral
berharga. Mineral berharga yang terkumpul di dalam palung tersebut adalah
konsentrat. Konsentrat (dalam bentuk slurry, 65% padat menurut berat) dipompa
ke pelabuhan melalui jaringan pipa slurry. Pada Tambang Grasberg panjang
jaringan pipa tersebut 115 km. Selanjutnya konsentrat dikeringkan sampai
kandungan airnya tinggal 9% dan kemudian dikapalkan untuk dijual.
Emas kasar dan bebas, tidak bereaksi
dengan baik pada proses flotasi. Emas tersebut dipisahkan dan diambil dengan
menggunakan konsentrator, yaitu sebuah sistem pengambilan yang juga berfungsi
sebagai pemisahan, dilakukan secara gravitasi dan menggunakan daya sentrifugal.
Dengan demikian, perolehan emas dari bijih akan mengalami peningkatan. Bahan
yang tak bernilai ekonomi terkumpulkan di dasar sel flotasi, sebagai limbah
yang disebut tailing. Tailing ini disalurkan menuju areal pembuangan (tailing
dump).Konsentrat yang telah diproses di pabrik filtrasi diangkut dengan conveyor belt
menuju gudang penyimpanan.
proses saat flotasi berlangsung
- 2. Penyimpanan
Pada tahap penyimpanan,
biji tembaga yang telah di sortir akan di simpan pada gudang penyimpanan.
Biasanya gudang penyimpanan tersebut beda gedung nya dari proses tahap
pensortiran. Karna tempatnya harus lebih besar untuk bisa menampung banyak. Di
dalam gudang penyimpanan suhu dan keadaan nya pun sangat di jaga. Di dalam
gudang penyimpanan tersebut tidak boleh sembarang orang masuk kecuali orang
berkepentingan khusus atau penjaga gudang tersebut.
- 3. Pemanggangan
Konsentrat tembaga dari hasil proses flotasi mengandung bebrapa unsur
dengan kisaran kadar berkisar:
-
30% Cu
-
30% sulfur
-
25% Fe
-
15% gangue minerals seperti silika, 30
ppm Au, 50 ppm Ag, 3000 ppm Zn, 1500 pb.
Selanjutnya unsur – unsur tersebut
dilebur dan dimurnikan. Konsentrat tembaga hasil proses flotasi di panggang
untuk mengubah besi sulfide menjadi besi oksida.
Sedangkan tembaga tetap
sebagai sulfida melalui reaksi:
4Cu2FeS2(s) +
9O2(g) → 2Cu2S(s) + 2Fe2O3(s)
+ 6SO2(g)
Komsentrasi bijih yang sudah melalui panggangan kemudian dilebur hingga
mencair dan terpisah menjadi 2 lapisan yaitu lapisan pertama lapisan bawah
berupa copper matte, mengandung Cu2S dan besi cair sedangkan lapisan kedua
lapisan atas merupakan terak silikat yang mengandung FeSiO3.
Copper matte dipisahkan dari
terak berdasarkan perbedaan gravitasi. Selanjutnya copper matte (68% Cu)
dipindahkan ke dalam tungku lain dan secara bersamaan ditiupkan udara sehingga
terjadi reaksi redoks yang menghasilkan tembaga lepuh (blister copper, 98,9%
Cu).
proses pemanggangan tembaga
- 4. Dapur reverberatory
Setelah proses
pemanggangan hasil konsentral tersebut di masukkan kedalam dapur reverberatory.
Dalam dapur reverberatory terdapat ketel mesin pembangkit energi. Tepung bijih
dipekatkan terlebih dahulu, sesudah itu dipanggang sehingga terbentuk campuran
FeS, FeO, SiO2, dan CuS. Campuran ini disebut kalsin dan dilebur dengan batu
kapur sebagi fluks dalam dapur reverberatory. Besi yang ada larut dalam terak
dan tembaga, besi yang tersisa dituangkan ke dalam konventor.
- 5. Konventor
Pada tahap proses terakhir ini besi yang
tersisa di tuangkan ke dalam konventor. Udara dihembuskan ke dalam konventor
selama 4 – 5 jam, kotoran-kotoran teroksidasi, dan besi membentuk terak yang
dibuang pada selang waktu tertentu. Panas oksidasi yang dihasilkan cukup tinggi
sehingga muatan tetap cair dan sulfida tembaga akhirnya berubah menjadi oksida
tembaga dan sulfat. Bila aliran udara dihentikan, oksida bereaksi dengan
sulfida membentuk tembaga blister dan dioksida belerang. Setelah itu, tembaga
ini dilebur dan dicor menjadi slab, kemudian diolah lebih lanjut secara
elektronik menjadi tembaga murni.
DAFTAR PUSTAKA
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical