REACTION
INJECTION MOLDING (RIM)
DI
SUSUN OLEH:
UZAIR
(1605106010049)
FAKHRUL
MIZA
(1605106010050)
LUSI
ANASIFA
(1605106010053)
AFDHALUL
AHMAR (1605106010056)
AJENG
PERMATA SARI (1605106010064)
FAIZIL
AKMAL
(1605106010067)
Sejarah Plastic
Injection
Pada sekitar tahun 1800 an teknologi plastik mulai di kembangkan, pada tahun 1968 John Wesley Hyatt membuat ball bilyard dengan meninjeksikan celluloid ke dalam mold, pada tahun 1872 – John dan Isaiah Hyatt mematenkan mesin injection molding untuk pertama kalinya, selanjutnya perkumpulan industry plastik di bentuk pada tahun 1937, yang di lanjutkan pembentukan perkumpulan plastik engineer pada tahun 1941. Plastik adalah semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu dibentuk dibawah pengaruh tekanan.
Saat ini, penggunaan material plastik sebagai kemasan banyak dijumpai. Hal ini dikarenakan beberapa keuntungan seperti ringan, praktis, dapat diberi warna, dan murah jika diproduksi dalam jumlah banyak. Sebagai fungsi kemasan, plastik memiliki daya tarik tersendiri pada produk yang dikemas. Kondisi ini dikarenakan orang dapat langsung melihat isinya, dapat membantu menjaga keutuhan bentuk dari isinya dan tentunya biaya yang murah. Beberapa contoh kemasan plastik yaitu kemasan berbentuk tray dan blister. Blister banyak digunakan untuk obat dan beberapa jenis permen. Untuk tray lebih banyak digunakan untuk makanan kering. Untuk pembuatannya digunakan metode thermoforming dengan sistem vacum forming. Material yang digunakan berbentuk plastik lembaran.
Pada sekitar tahun 1800 an teknologi plastik mulai di kembangkan, pada tahun 1968 John Wesley Hyatt membuat ball bilyard dengan meninjeksikan celluloid ke dalam mold, pada tahun 1872 – John dan Isaiah Hyatt mematenkan mesin injection molding untuk pertama kalinya, selanjutnya perkumpulan industry plastik di bentuk pada tahun 1937, yang di lanjutkan pembentukan perkumpulan plastik engineer pada tahun 1941. Plastik adalah semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu dibentuk dibawah pengaruh tekanan.
Saat ini, penggunaan material plastik sebagai kemasan banyak dijumpai. Hal ini dikarenakan beberapa keuntungan seperti ringan, praktis, dapat diberi warna, dan murah jika diproduksi dalam jumlah banyak. Sebagai fungsi kemasan, plastik memiliki daya tarik tersendiri pada produk yang dikemas. Kondisi ini dikarenakan orang dapat langsung melihat isinya, dapat membantu menjaga keutuhan bentuk dari isinya dan tentunya biaya yang murah. Beberapa contoh kemasan plastik yaitu kemasan berbentuk tray dan blister. Blister banyak digunakan untuk obat dan beberapa jenis permen. Untuk tray lebih banyak digunakan untuk makanan kering. Untuk pembuatannya digunakan metode thermoforming dengan sistem vacum forming. Material yang digunakan berbentuk plastik lembaran.
Cara Proses Pengerjaan
Plastik
Proses pengerjaan bahan plastik banyak ragamnya, tetapi pengerjaan tersebut belum tentu bisa masuk pada jenis plastik yaitu thermosetting atau thermoplastik. Jadi pada prinsipnya ada pengerjaan hanya untuk thermosetting, pengerjaan hanya untuk jenis thermoplastik dan adapula yang bisa digunakan oleh keduanya. Metode-metode yang digunakan untuk mengkonversi bahan plastik dalam bentuk pellet, butiran, serbuk, lembaran, cairan, atau dibentuk preforms ke bentuk atau bagian. Bahan plastik mungkin mengandung berbagai zat aditif yang mempengaruhi sifat serta processability dari plastik. Setelah membentuk, bagian tadi dapat dilanjutkan untuk berbagai operasi tambahan seperti pengelasan, perekat ikatan, permesinan, dan permukaan dekorasi (lukisan, Metallizing).
Proses pengerjaan bahan plastik banyak ragamnya, tetapi pengerjaan tersebut belum tentu bisa masuk pada jenis plastik yaitu thermosetting atau thermoplastik. Jadi pada prinsipnya ada pengerjaan hanya untuk thermosetting, pengerjaan hanya untuk jenis thermoplastik dan adapula yang bisa digunakan oleh keduanya. Metode-metode yang digunakan untuk mengkonversi bahan plastik dalam bentuk pellet, butiran, serbuk, lembaran, cairan, atau dibentuk preforms ke bentuk atau bagian. Bahan plastik mungkin mengandung berbagai zat aditif yang mempengaruhi sifat serta processability dari plastik. Setelah membentuk, bagian tadi dapat dilanjutkan untuk berbagai operasi tambahan seperti pengelasan, perekat ikatan, permesinan, dan permukaan dekorasi (lukisan, Metallizing).
Beberapa proses
pengerjaan untuk bahan plastik adalah sebagai berikut :
1.
Proses
pengerjaan untuk Thermoplastik
2.
Proses
pengerjaan untuk Thermosetting
Polimer Thermoplastik
Definisi
Polimer Thermoplastik
Polimer
termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas.
Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan
mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk
ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk
mendapatkan produk polimer yang baru.
Polimer yang
termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini
tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur
molekul linear atau bercabang.
Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.
- Berat molekul kecil
- Tidak tahan terhadap panas.
- Jika dipanaskan akan melunak.
- Jika didinginkan akan mengeras.
- Mudah untuk diregangkan.
- Fleksibel.
- Titik leleh rendah.
- Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
- Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
- Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
Contoh plastik termoplastik sebagai berikut:
-
Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran,
isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
-
Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik,
alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani.
-
Polistirena =
Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.
Polimer
Thermosetting
Definisi
PolimerThermosetting
Plastik
Thermosetting adalah Plastik yang melunak bila dipanaskan dan dapat dibentuk,
tapi mengeras secara permanen. Mereka akan hangus / hancur bila dipanaskan. Kebanyakan
material komposit modern menggunakan plastik thermosetting, yang biasanya
disebut resin. Plastik termosetting berwujud cair .
Plastik ini
memiliki tahanan terhadap serangan zat kimia yang baik meskipun berada pada
lingkungan ekstrim. Namun plastic thermosetting ini tidak dapat dibentuk
kembali. Contoh polimer ini adalah polyester,
formaldehyde-based plastics, dan Bakelite. Aplikasi plastik Thermosetting
adalah bakelit yang
banyak dipakai untuk peralatan radio, toilet, hose dan lain-lain.
Sifat polimer termoseting sebagai berikut:
- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
- Jika dipanaskan akan mengeras.
- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
- Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
- Jika dipanaskan akan meleleh.
- Tahan terhadap asam basa.
- Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.
Proses pengerjaan Thermosetting
Reaction
Injection Molding (RIM)
Gambar mesin cetak injeksi
Reaction Injection
Molding (RIM) adalah Suatu proses yang melibatkan pelampiasan tekanan tinggi
pencampuran dua atau lebih komponen cair reaktif dan menyuntikkan ke dalam
cetakan tertutup pada tekanan rendah. Disebut RIM
karena dalam prosesnya resin (bahan
plastik) dicampur dan direaksikan dengan dua atau lebih ‘reactive fluid’, sehingga terjadi reaksi kimia secara cepat di dalam cetakan. Proses
ini mencampurkan beberapa bahan plastik dan ditambah additive agent di dalam
mix head sebelum aliran memasuki mold. Hasilnya
berupa thermoset part. Aplikasi
proses yaitu pembuatan fender & bumper untuk otomotif, insulator
termal untuk kulkas dan freezers,
water skis, stiffeners.
Keuntungan yang didapatkan
dengan menggunakan proses ini adalah :
-
Dapat memperkecil ongkos tool
-
Memberi kebebasan dalam mendesain
-
Memperbaiki atau bahkan
mengeliminasi opersai kedua
-
Tidak meninggalkan tanda
bekas penekanan
-
Berat bisa menjadi lebih
kecil
-
Stabilitas pada dimensi produk
Parts yang dapat dibuat dengan teknologi RIM antara lain adalah :
- Car bumpers
- Dashboard mobil
- Papan ski es
- Footwear
- Alat-alat olahraga
- Peralatan Medis
- Furniture
- Boneka Pajangan
Proses
Reaction Injection Molding (RIM)
2 Jenis material atau lebih di masukkan kedalam
mold, pembentukan produk berdasarkan reaksi perubahan pencampuran jenis
material yang berbeda.
Variasi compression molding adalah
translar molding, disini matenal dilelehkan path pot terpisah, barn kemudian
dipindahkan ke mold, rnenghasilkan curing yang lebih merata. Kadang-kadang
disebut Liquid Injection Molding (LEM), adalah molding yang dikembangkan untuk
poliuretan, langsung dan bahan kirnia awal, dengan waktu siklus sebanding
dengan injeksi molding. Di antara injeksi, komponen-kornponen sangat reaktif
poliol dan isosianat disirkulasi dan tangki terpisah melalui penukar panas yang
mengatur temperaturnya. Selama injeksi, aliran dipompa sarnpai tekanan 2500 psi
melalui nozzle dalam pencampur, terjadi pencapuran pada kecepatan tinggi oleh
aliran turbulen. Campuran mulai bereaksi selama mengalir memasuki mold, dimana
reaksi polimerisasi disempumakan. Mold dijaga pada temperatur 150°F, panas
polimerisasi dihilangkan selama reaksi mendekati sempurna.
Poliuretan
diformulasi untuk plastik lentur, atau kaku, padat atau busa. RIM diterapkan
untuk produksi panel depan pengapsorp panas pada mobil dan panel samping. Waktu
sikius kurang dan 2 menit untuk bagian yang cukup besar tersebut. Poliuretan
adalah perekat yang prima, sehingga diperlukan lubricant untuk melicinkan mold.
RIM sangat potensial, khususnya dalam industri otomotif, menggantikan bahan dan
baja. Kemajuan RIM untuk sistem dua komponen cairan, contohnya epoksi, dan
untuk reinforced material. Istilah “polyurethane elastomer”
meliputi produk turunannya antara lain, thermoplastic polyurethane, cast
elastomer, dan produk-produk Reaction Injection Molded (RIM). Bahan-bahan ini
meliputi banyak ragam kegunaan, dari sepatu dan roda skate sampai perlengkapan
rumah, lintasan atletik, serta alat-alat elektronik.Fungsi Polyurethane Sebagai
bahan isolasi temperatur dan juga memiliki kelebihan sebagai bahan penyerap
suara, ringan serta rigrid sebagai bahan konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA